Apa sih Hipotesis dan Uji Hipotesis itu??
Hipotesis berasal dari kata ”hypo” yang
artinya ”di bawah” dan ”thesis” yang artinya
”kepastian”. ”Hipotesis” berarti suatu jawaban yang akan
diuji kebenarannya. Jawaban itu mungkin
diterima , mungkin ditolak. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
hendak diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis,
penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif
tidak memerlukan hipotesis
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan
dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari
observasi (tidak terkontrol). Atau dengan kata lain pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi .
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol. Hal ini merupakan uji untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol. Hal ini merupakan uji untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
Apa sih manfaat dari Hipotesis??
- Menjelaskan masalah penelitian
- Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
- Pedoman untuk memilih metode analisis data
- Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Ciri-ciri Hipotesis yang Baik :
1. Menyatakan hubungan
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
2. Sesuai dengan fakta
Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan, tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar.
3. Sederhana dan dapat diuji
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut. Hipotesis juga harus dapat diuji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
4. Dapat menerangkan fakta dengan baik
Hipotesis juga harus dapat menerangkan setiap fakta yang ada pada penelitiain dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
1. Menyatakan hubungan
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
2. Sesuai dengan fakta
Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan, tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar.
3. Sederhana dan dapat diuji
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut. Hipotesis juga harus dapat diuji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
4. Dapat menerangkan fakta dengan baik
Hipotesis juga harus dapat menerangkan setiap fakta yang ada pada penelitiain dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur pengujian hipotesis statistik adalah langkah-langkah yang dipergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis statistik adalah sebagai berikut :
- Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha)
- Menentukan taraf nyata (Probabilitas menolak hipotesis)
- Menentukan uji statistik (dengan alat uji statistik seperti uji Z)
- Menentukan daerah keputusan (Daerah dimana hipotensi nol (H0) diterima atau ditolak)
5. Mengambil keputusan
a. Menerima hipotensi nol (H0)
b. Menolak hipotensi nol (H0) dan menerima hipotensi alternatif (Ha)
Pengujian Hipotesis Satu dan Dua Arah
Pengujian dua arah adalah pengujian terhadap suatu hipotesis yang belum diketahui arahnya. Misalnya ada hipotesis, ‘diduga ada pengaruh signifikan antara variabel X terhadap Y’. Hipotesis tersebut harus diuji dengan pengujian dua arah. Sedangkan hipotesis yang berbunyi, ‘diduga ada pengaruh positif yang signifikan antara variabel X terhadap Y’. Nah, hipotesis tersebut harus diuji dengan pengujian satu arah. Bedanya apa? Lihat saja kedua hipotesis tersebut, ada kata positif dan tidak ada kata positif.
Jadi, jika kita sudah mengetahui arah dari hubungan antara dua variabel, maka kita harus menggunakan pengujian satu arah. Coba perhatikan hipotesis ini, ‘diduga X berbeda dengan Y’. Nah pengujiannya apa? Ya jelas pengujian hipotesis dua arah. Berbeda dengan ini, ‘diduga X lebih tinggi dari pada Y’, di mana ini adalah pengujian hipotesis satu arah.
Contoh Pengujian Hipotesis Satu Arah (One Tail)
"PT Comp merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang IT. PT Comp sedang melakukan percobaan sistem baru
untuk menilai dari segi keefektifan dan kecepatan sistem yang baru dibandingkan
dengan sistem yang lama dalam menangani kasus-kasus IT yang dilayani oleh
perusahaan tersebut. Pimpinan PT Comp ingin mengetahui apakah rata-rata
penyelesaian setiap kasus dengan sistem yang lama dan baru tidak lebih dari 27 hari per kasus. Dari
data sebelumnya diketahui bahwa standar deviasi dari setiap kasus yang ada
adalah 7 hari. Dari sampel 25 kasus yang diteliti, diperoleh rata-rata
penyelesaian setiap kasus oleh sistem yang baru yaitu 30 hari. Dapatkah
diterima bahwa penyelesaian setiap kasus oleh sistem yang baru tidak lebih dari 27 hari
untuk setiap kasus? Ujilah dengan taraf nyata 5%"
Jawaban
µ =27 ; σ=7 ; n=25 ; =30 ; α=5%
Langkah 1
H0 : µ ≤ 27
Ha : µ < 27
Langkah 2
Taraf Nyata = α = 5% = 0,05
Titik Kritis = 0,5 - 0,05 = 0,4500
Zkritis = ± 1,64 atau ± 1,65
1,64 2,14
Langkah 5
"Ternya
"Jadi, dapat disimpulkan bahwa, penyelesaian setiap kasus dengan menggunakan sistem baru membutuhkan waktu tidak lebih dari 27 hari per kasusnya dan diterima H0 ."
' Contoh Pengujian Hipotesis Dua Arah (Two Tail)
Perusahaan jaringan internet Speedy melakukan pengecekan terhadap produk IndiHome, apakah rata-rata pengguna jaringan internet mereka masih tetap pada 500 pelanggan atau lebih kecil dari angka tersebut. Data sebelumnya menunjukkan bahwa simpangan bakunya 125 pelanggan. Dari sampel 100 pelanggan yang diamati, diperoleh rata-rata sekitar 485 pelanggan. Dengan taraf nyata 5%, apakah dapat diterima bahwa rata-rata yang dipasarkan tetap 500 pelanggan?
Jawaban
n = 100 σ = 125 X = 485 µ = 500
Langkah 1
H₀ : µ = 500
H₁ : µ ≠ 500
Langkah 2
α = 5% = 0,05
Probabilitas = 0,5 – (0,05/2) = 0,4750
Z = 1,96
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
No comments:
Post a Comment